Manggot atau belatung tidak bisa bertahan lama jika dipasarkan dalam bentuk segar, solusi pengolahan manggot setelah panen adalah dengan cara diolah menjadi pelet atau dibekukan, jika tidak, dalam waktu beberapa hari manggot atau belatung akan berubah menjadi larva dewasa. Alternatif panen manggot dalam bentuk segar untuk dikonsumsi bisa diterapkan jika memiliki ternak sendiri seperti ayam kampung, ayam kate dan ayam hias, ayam bangkok, ayam kalkun, ayam arab, angsa, itik dan burung kicauan yang bisa mengkonsumsi ulat dan belatung. Sedangkan untuk perikanan seperti gurami, lele, nila, bawal, patin, ikan mas, dan lain-lain juga bisa diberikan dalam bentuk segar.
Kendala yang dihadapi dalam pengelolaan produksi manggot skala pabrik adalah:
- Aroma yang ditimbulkan dari air tempat manggot berkembang biak.
- Menimbulkan polusi dikarenakan banyaknya lalat yang datang sehingga dikhawatirkan menimbulkan penyakit bagi karyawan dan masyarakat sekitar.
- Kesulitan dalam proses pemanenan karena ukuran manggot yang tidak seragam.
- Proses penyimpanan yang tidak bisa bertahan lama jika disimpan dalam bentuk segar.
Solusi dalam produksi manggot atau belatung skala pabrik adalah:
- Pertama, aroma dan polusi bisa diatasi menggunakan formula probiotik penghilang bau yang digunakan untuk menghilangkan bau kotoran kandang ternak, tapi jika bau dihilangkan lalat yang sedianya akan menyuplai calon manggot atau belatung tidak banyak.
- Cara kedua, bisa menggunakan limbah peternakan dari kotoran ternak, seperti peternakan ayam dan puyuh, kedua jenis ternak ini banyak digunakan para petani ikan sebagai bahan tambahan makanan. Biasanya mereka akan mengambil kotoran unggas kemudian dijemur, setelah beberapa hari akan keluar manggot dan siap dijadikan pakan ikan dengan cara ditebarkan langsung semua bahan yang ada.
- Cara ketiga, menggabungkan dua cara di atas. Yaitu kotoran yang sudah ditampung sebagai pancingan untuk menarik lalat bertelur di sana, hanya saja butuh tempat khusus agar tidak mengganggu disebabkan bau kotoran tersebut, setelah ada tanda-tanda manggot berkembang di sana masukan kotoran unggas ke dalam bak air kemudian disaring, lalu pindahkan ke dalam kolam tempat pembesaran manggot.
- Cara keempat, buat sebuah kolam yang berisi kotoran ternak atau air yang memiliki bau khas untuk mengundang lalat dan bertelur di sana, tutup bagian atas dengan kain basah atau menempel di dasar kolam. Lalat akan meletakkan telur di permukaan kain, jika terlihat ada tanda-tanda telur lalat segera pindahkan telur ke dasar kolam dan biarkan hingga siap dipanen. Caranya tenggelamkan kain hingga tertutup air sehingga nantinya ketika panen tidak perlu menyaring karena tinggal mengangkat kain, manggot atau belatung berada di permukaan kain, hanya saja perlu diberi penutup agar tidak dihinggapi lalat yang akan meletakkan telur baru, tujuannya agar umur manggot seragam, kalau dibiarkan terbuka telur-telur baru akan menghasilkan larva baru yang menjadikan hasil panen tidak seragam.
- Cara kelima menggunakan bangkai, hanya saja tips yang ini tidak akan saya bahas karena membahayakan kesehatan sehingga sebaiknya dihindari karena kita tidak tahu apakah bangkai tersebut sebelum matinya sehat atau tidak, jika tidak sehat akan menimbulkan masalah kesehatan bagi pemelihara dan ternaknya.
Dengan tehnik ini produksi manggot atau belatung skala pabrik besar bisa dilakukan dengan modal sedikit, misalnya menggunakan bahan-bahan yang murah dan mudah didapat seperti plastik dan terpal untuk pembuatan kolam pembesaran manggot atau belatung yang bisa dibuat dengan cara bersusun atau rak. Ketebalan kolampun bisa diatur dengan tinggi air 5 -10 cm, karena intinya ada air dan media tempat mereka berkembang biak.
Tips produksi manggot sekala pabrik ini hanyalah perkiraan saja dari saya, barangkali memang bisa terlaksana dan berhasil diterapkan, itu yang saya inginkan. Saya belum mencoba dan mungkin memang begitulah caranya untuk membantu para peternak trik mendapatkan manggot atau belatung dalam jumlah besar dan hemat biaya.
Tips produksi manggot sekala pabrik ini hanyalah perkiraan saja dari saya, barangkali memang bisa terlaksana dan berhasil diterapkan, itu yang saya inginkan. Saya belum mencoba dan mungkin memang begitulah caranya untuk membantu para peternak trik mendapatkan manggot atau belatung dalam jumlah besar dan hemat biaya.
Asalamu'kum. Saya sangat tertarik untuk budidaya maggot. Bagaimna awal cara beternak untuk skala rumahan dengan media bekatul. Trimakasih
ReplyDeletesimplenya, bekatul dijadikan media utama sekaligus pakan awal dengan cara diencerkan dengan air ketika maggot masih baru menetas, ketika sudah agak besar kisaran umur 1 minggu ke atas tambahkan bekatul sesuai kebutuhan dengan perbandingan yang seimbang agar maksimal hasilnya, tidak banyak terbuang ketika tidak habis dalam 1 hari yang dimungkinkan akan tumbuh jamur sehingga mempengaruhi kualitas dan bobot maggot.
DeletePermasalahannya sekarang media akan dibuat becek atau kering karena semua ada untung ruginya.